Tips menghadapi anak dengan Toddler Refusal Syndrome

 Apakah berbicara dengan anak sedang menguras emosi ayah dan bunda? Karena anak selalu menolak melakukan yang diperintahkan ayah dan bunda. Anak selalu berkata, "No" atau "Tidak"?

Hal ini disebut dengan Toddler Refusal Syndrome. Kondisi ini adalah kondisi yang normal dalam perkembangan anak. Tetapi jika anak dibiarkan selalu menolak perintah orang tuanya dan hanya mengikuti keinginannya, terkadang akan memicu emosi dari orang tua dan menyebabkan keregangan dalam hubungan dengan si buah hati.

Berikut beberapa tips mengatasi anak yang selalu bilang "Tidak";

1. Berikan Pilihan

Dibandingkan menyuruh anak secara memaksa, coba berikan pilihan kepada anak. Seperti contoh: "Adik mau mandi atau mau naik sepeda dulu?". Cara ini dapat membantu anak tidak berpikir menolak terlebih dahulu, melainkan anak merasa diberikan kebebasan memilih dan anak merasa keputusannya dihargai. 

Variasikan pilihan yang diberikan, agar anak tidak bosan. Jika anak tetap tidak bisa memilih, mulailah dengan menghitung,"Mama hitung 1-10 ya, jika adik tidak bisa memutuskan, maka mama yang akan pilihkan untuk adik. 

2. Ajarkan anak untuk merespon

Walaupun anak terus menolak, orang tua bisa mengajarkan tentang "Lawan kata dari tidak? adalah iya. Jika adik bingung, bisa menjawab, mungkin, barangkali, dan bisa jadi."

Lalu ajarkan anak cara menolak yang baik, "Cara menolak yang baik, yang bisa adik lakukan yaitu, ucapkan 'Tidak,Terimakasih"

3. Kurangi penggunaan kata tidak dalam keseharian dan berikan contoh yang baik

Alasan lain kenapa anak sering menolak, bisa jadi karena anak sering mendengar kata tidak dalam kesehariannya. Anda bisa mengunakan kata alternatif lainnya dengan mengggunakan frasa yang lebih spesifik. Seperti "Minum air keran itu berbahaya, ini mama bawakan air minum yang lebih bersihd aripada air keran."

Di saat anak menolak dengan berteriak, anda dapat mengutarakan dengan, "ayo bagaimana cara bicara yang baik?"

Fase anak yang senang menolak ini akan hilang dengan sendirinya. Biasanya hal in akan berakhir di usia  3-4 tahun.  Kesembuhannya akan dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya peningkatan kemampuan mereka berbicara dan jumlah kosakata yang mereka miliki. Mengapa demikian?

Semakin banyak kosakata yang anak kenali dan ucapkan, anak akan mengurangi berkata, "tidak" karena anak sudah bisa mengutarakan apa yang anak inginkan. Lalu orang tua semakin mengerti apa yang dibutuhkan oleh anak. Jika orang tua sering membentak, anak akan belajar bahwa perilaku tersbut benar.  Tentu saja anak akan melakukan hal yang sama. Karena itu sebagai orang tua, wajib bisa mengendalikan emosi dan memberikan contoh yang baik kepada anak. Meski begitu jangan pernah malu untuk meminta maaf kepada anak jika anda sempat berkata - kata atau berperilaku yang tidak baik.

4. Jangan berjanji "Besok" dan jangan langsung bereaksi kerika tantrum

Terkadang orang tua menggunakan kata "Besok" untuk membuat anak menurut melakukan apa yang diperintahkan oleh orang tuanya di hari itu.

Seperti: " Jangan makan es krim sekarang ya, besok mama/papa belikan es krim" Daripada menjanjikan sesuatu yang belum tentu dapat kita tepati, sebaiknya tawarkan anak alternatif kegiatan atau makanan lainnya yang lebih sehat.

Ketika anak berteriak, menolak lalu berakhir tantrum, hindari tawar menawar dengan anak. Anda hanya perlu diam beberapa sat untuk meredakan situasi. Namun jika emosinya terlalu lama ditunggu, tidak meredam dan malah membuat anak muntah- muntah sampai terbatuk-batuk, mulai alihkan anak dengan kegiatan lain yang mampu meredam emosinya. Setelah emosinya redam, ibu bisa memvalidasi ulang perasaan yang dimiliki anak. 

5. Biarkan anak membantu anda

anak biasanya ingin sekali menjadi dewasa. Agar anak terpenuhi keinginannya, buat anak merasa bahwa dirinya penting dan berikan anak tanggung jawab. Seperti anda bisa meminta anak membantu memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci, membantu memilih pakaian sendiri, membantu menyiram tanaman dll. Walaupun anak membantu dalam waktu singkat, anak sudah belajar tentang menolong orang lain dan hal ini sudah membuatnya merasa senang dan bangga.

Komentar